Sabtu, 27 April 2013

Kandungan kimia dalam kosmetik berbahaya.....

Dewasa ini sangat banyak kosmetik dan produk perawatan kulit yang beredar di pasaran bebas, mulai dari harga yang sangat murah sampai produk premium import dari luar negeri yang harga nya berjuta-juta. Semua produk itu masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Di sini saya tidak akan membahas mengenai produk-produk tersebut, melainkan hanya berbagi informasi mengenai kandungan kimia dalam produk kosmetika yang beredar bebas di pasaran.

Banyak sekali produk-produk kecantikan yang mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kita, terutama produk yang belum melalui proses uji coba BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Indonesia. Bahan Kimia berbahaya yang lazim di temukan pada produk-produk tersebut antara lain adalah :


1. MERKURI

Merkuri atau Mercury atau Air Raksa kode kimianya adalah Hg, berasal dari kata hydrargyrum ("hydr-" air dan "argyros" perak). Merkuri ini banyak sekali didapati di kosmetik berbahaya untuk mencerahkan kulit wajah. Merkuri adalah zat yang sangat beracun yang bersifat zat karsinogenik. Penggunaan zat ini mejadikan sebuah produk menjadi kosmetik berbahaya walaupun awalnya menggunakan bahan alami.

Akibat yang ditimbulkan merkuri dalam kosmetik antara lain :

  • Alergi
  • Perubahan warna kulit
  • Bintik-bintik hitam pada kulit
  • Iritasi kulit
  • Kerusakan permanen pada susunan syaraf, otak maupun ginjal
  • Gangguan perkembangan janin (pada wanita hamil)

Paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal. Inilah mengapa pemakaian merkuri dalam konsentrasi kecil sekalipun dapat bersifat racun dan menjadikan sebuah produk masuk daftar kosmetik berbahaya dan menjadikan sebuah produk kosmetik berbahaya untuk digunakan jangka pendek maupun panjang.


2. HIDROKUINON

Hidrokuinon atau Hydroquinone termasuk golongan obat keras dan masuk golongan senyawa kimia yang bersifat larut dalam air, dan banyak sekali dipakai pada kosmetik berbahaya. Hidrokuinon banyak digunakan pada produk kosmetik, karena sifatnya sebagai antioksidan, berperan dalam proses penghambatan melanogenesis (proses pembentukan melanin) sehingga mengurangi warna gelap pada kulit. Namun demikian tetap tidak bisa merubah kosmetik berbahaya menjadi layak digunakan denegan pengaruh positifnya tersebut. Bahaya kosmetik berbahan kimia kadang lebih buruk dari yang di bayangkan.

Dalam dunia industri, hidrokuinon digunakan untuk pewarna rambut, cat kuku, senyawa untuk produksi cat, bahan bakar minyak serta pernis, dan banyak sekali pada produk kosmetik berbahaya.

Dampak Minimal dari hidrokuinon adalah iritasi dan kulit terbakar. Namun yang paling mengerikan pada pemkaian kosmetik berbahaya adalah munculnya sejumlah penyakit, seperti :
  • Vitiligo (pigmen kulit hilang sehingga terbentuk area putih seperti panu) hingga
  • Okronosis atau kulit yang berubah warna menjadi hitam atau biru.
Banyak sekali forum ataupun artikel herbal yang membahas masalah ini.


3. Rhodamin B

Rhodamin B adalah zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri kertas dan tekstil. Seperti air dan alkohol terutama metanol serta etanol, rhodamin B juga bersifat polar dan sangat banyak digunakan dalam jenis produk yang masuk kategori kosmetik berbahaya. Adanya gugus COOH dan lonepair pada atom O serta N membuat kepolaranya tidak diragukan lagi. Zat ini sering disalahgunakan sebagai zat pewarna kosmetik dan makanan. Itulah mengapa jika terdapat zat ini, sudah pasti termasuk dalam golongan kosmetik berbahaya.

Rhodamin B sangat berbahaya jika mengenai kulit, terhirup, mengenai maa dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa :
  • Iritasi pada saluran pernafasan
  • Iritasi pada kulit
  • Iritasi pada mata
  • Iritasi saluran pencernaan
  • Bahaya kanker hati
Itu hanya sebagian hal buruk akibat penggunaan kosmetik berbahaya yang mengandung zat tersebut.


4. Asam Retinoat/Tretinoin/Retinoic Acid (Retin –A)

Asam Retinoat atau Teritinoin adalah bentuk asam dan bentuk aktif dari vitamin A (retinol) yang sering didapati pada kosmetik berbahaya. Bahan ini sering dipakai antara lain :
  • Pengobatan jerawat
  • Pemutih kulit
  • Mengatasi kerusakan kulit parah akibat paparan sinar matahari (sundamage)
Asam Retinoat juga sering dimasukkan dalam komposisi krim pemutih pada kosmetik berbahaya karena dipercaya memiliki efek pemutih. Efek Asam Retinoat ini adalah melalui penghambatan pigmen melanin seperti beberapa senyawa pemutih lainnya.

Pada penggunaan tropical Asam Retinoat dalam kosmetik berbahaya, dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama buat kulit yang sensitif. Sedangkan pada penggunaan sistemik (misalnya peroral), Asam Retinoat memiliki efek teratogenik yaitu menyebabkan abnormalitas perkembangan janin dalam kandungan serta dapat menyebabkan berbagai bentuk malformasi/kecacatan pada janin.

Tips untuk mengetahui kandungan bahan kimia berbahaya pada kulit, selain dengan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kandungan bahan kimia apa saja di dalam produk tersebut juga dapat menggunakan tips sebagai berikut :
  •  Produk pada umumnya lengket. Sebagian produsen mencampurkan Merkuri dengan bedak dingin (bedak jerawat) agar tampak lebih encer.
  • Produk pada umumnya tidak homogen (tidak menyatu dan kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.
  • Bau logam merkuri tercium atau sebagian produsen mencampurkan parfum menyengat untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.
  • Warna umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil. Warna produk putihnya pearly (mengkilap)
  • Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal
  • Pada pemakaian awal menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terpapar sinar matahari
  • Warna putih pada kulit tidak lazim, umumnya pucat
  • Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat (kurang dari 1 minggu, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin cepat memberikan warna putih)
  • Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein dan melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit dari radiasi paparan sinar matahari, sehingga jasad renik maupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar dengan bahan kimia, termasuk nyamuk sekalipun. Jerawat dalam keadaan normal adalah berfungsi sebagai indikator tingkat kandungan protein dalam kulit, hal ini juga untuk mengontrol perawatan kulit wajah. Bila anda lupa untuk membersihkan kulit wajah umumnya jerawat akan timbul. Pada kulit yang telah tercemar bahan kimia berbahaya ini, hal ini tidak terjadi lagi, karena struktur protein kulit telah berubah dan menjadi rusak.
  • Pori-pori tampak mengecil dan halus, hal ini disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus oleh logam merkuri. Tampak sepintas terlihat mengecil dan halus, untuk mengujinya anda bisa merasakan dengan mencoba pada sinar matahari, kulit akan terasa panas dan terbakar, gatal disertai kemerahan. Hal ini disebabkan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi untuk melindungi wajah kita dari radiasi sinar matahari. Pada produk yang benar, pemakaian pada siang hari selalu menggunakan pelindung tabir surya SPF sehingga pada siang hari anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terbakar disertai rasa gatal.
  • Bila anda sudah tercemar bahan kimia berbahaya, dan pemakaian produk tersebut dihentikan akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal, terkadang disertai dengan timbulnya bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata di wajah.
  • Warna putih pada kulit wajah lama kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya menjadi kehitaman, untuk lebih lanutnya dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan jaringan tubuh dan menyebabkan kematian
  • Dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan cacat ataupun kematian pada janin yang dikandung calon ibu.
  • Terjadi keracunan metabolisme tubuh dengan gejala pusing dan disorientasi ruangan, mual-mual, tremor (gemetar), gangguan penglihatan dan susah tidur (insomnia), gangguan emosi, depresi dan penurunan daya ingat (pikun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar